Wednesday, September 9, 2020

JENIS - JENIS SISTEM OPERASI JARINGAN CLOSE SOURCE & OPEN SOURCE

SISTEM OPERASI JARINGAN

Pengertian Sistem Operasi Jaringan
          Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.

Karakteristik Sistem Operasi Jaringan
    -  Akses aman ke sebuah jaringan.
    -  Pusat kendali sumber daya jaringan.
    -  Mengizinkan remote user terkoneksi ke jaringan.
    -  Back up data dan memastikan data tersebut tersedia.
    -  Mengizinkan user terkoneksi  ke jaringan lain  (misalnya: Internet).

    Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan
    -  Mengelola sumber daya jaringan.
    -  Menyediakan tolerasi kesalahan.
    -  Distribusi program dan update software ke client.
    -  Menggunakan kemampuan server secara efisien.
    -  Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users.
    -  Memonitor status dan fungsi elemen – elemen jaringan.
    -  Mudah menambahkan client dan sumber daya lainnnya.
    -  Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan.


    Jenis - Jenis Sistem Operasi Jaringan : 

A. Close Source

       Closed Source adalah perangkat lunak atau software yang dipublikasikan tanpa diberikan kode sumbernya, pada software  jenis closed source hanya terdiri dari file binari saja tanpa adanya ruang untuk mengakses ke kode sumber software tersebut. Secara umum, software closed source memiliki lisensi atau hak cipta yang bertujuan untuk melindungi software tersebut dari penggunaan yang dapat merugikan si pembuat software dan menguntungkan pihak ketiga. Software Closed Source bersifat terbatas dalam penggunaan, penyalinan, juga modifikasi. Bagi seseorang atau perusahaan yang bermaksud ingin mengakses kode sumber maka dibutuhkan perjanjian khusus yang dinamakan perjanjian non-disclosure.

      Sistem operasi Closed Source adalah sistem operasi yang kodenya tidak dibuka untuk umum , pemilik kode close source bisa membagikan codenya melalui lisense secara gratis maupun dengan membayar. Pada sistem operasi Close Source ini paket program tidak dapat didistribusikan lagi selain oleh Pembuat/Vendor Program tersebut. Jika ada pendistribusian yang bukan dari Vendor Program tersebut, maka dianggap sebagai pembajakan software.

    Contoh Sistem Operasi Close Source
Sistem Operasi berikut ini adalah beberapa contoh perangkat lunak dalam kelompok Sistem Operasi yang menggunakan lisensi Closed Source adalah Microsoft Windows.
-  MS-DOS 
-  Windows XP
-  Windows Server 2003
-  Windows Server 2008
-  Windows 7
-  Windows 8
-  Windows 10

B. Open Source

   Sistem Operasi Open Source adalah perangkat lunak (software) yang di mana kode programnya bersifat terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar bisa untuk dipelajari, diubah maupun dikembangkan lebih lanjut serta disebarluaskan dan boleh bahkan untuk memperbaiki bug atau kesalahan pada program tersebut. Sementara itu, jika ada pembuat perangkat lunak (software) yang tidak mengizinkan dari kode programnya untuk diubah dan dimodifikasi, namun kode program dari perangkat lunak tersebut sebenarnya tersedia, maka bukanlah disebut sebagai sistem operasi open source.

    Open Source juga meyediakan software yang mudah untuk dijangkau oleh masyarakat luas dan menghindari adanya pengambilan keuntungan besar-besaran/berlebihan dari Vendor. Dan perlu digarisbawahi, Open Source di sini bersifat bebas maksudnya bukan berarti sebebas-bebasnya, melainkan bebas untuk digunakan, dikembangkan, disebarkan ulang dengan mempertanggungjawabkan secara bersama dan tidak untuk menghilangkan hak cipta pembuat.

Contoh Sistem Operasi Open Source 
-  Linux
-  UNIX
-  Fedora
-  Linux Ubuntu
-  Open SUSE
-  Kondra Linux



No comments:

Post a Comment