Hallo sobat, sekmen Peluang Usaha kali ini admin akan memberikan sedikit tip untuk sobat sekalian tentang cara budidaya ikan koi untuk pemula. Seperti kita tahu ikan koi adalah salah satu ikan hias yang sedang digemari saat ini. Bangsa pasarnya pun terbilang sangat menjanjikan peminatnya bukan hanya ada didalam negri saja, bahkan pasar untuk impor pun terbuka cukup lebar. oke langsung saja admin sudah rangkum sedikit gambaran tentang usaha budidaya ikan koi untuk pemula.
Cara Seleksi Induk Koi
- Pilih
induk koi matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin yaitu induk
jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur
matang. Matang tubuh yaitu secara fisik mereka sudah siap menjadi induk
produktif.
- Fisik
prima, tidak cacat, sirip dan sisik lengkap. Gerakan anggun, seimbang ,
tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina
lebih besar dibanding jantan, perutnya terlihat lebih besar dibanding
punggung. Jantan sebaliknya lebih langsing dan perut rata jika dilihat
dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik
putih.
- Seekor
induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Ini menjaga kalau
jantan lagi tidak mut. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu,
kegagalan pemijahan bisa dihindari.
- Tidak
disarankan menggunakan induk yang paling bagus, karena keturunannya
biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induk. Pilih koi
biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warna pekat.
Kalau seleksi benih nanti bisa pilih mana yang terbaik.
Syarat Kolam Pemijahan Koi
- Kolam
pemijahan dibuat terpisah dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai
pintu masuk dan pintu keluar air tersendiri. Seluruh kolam harus diplester
dan dapat dikeringkan.
- Luas
kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit boleh seluas 3-6 m2 dengan
kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapat sinar matahari, tidak terlalu
berisik, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.
- Sediakan
juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya
bisa persegi panjang atau bulat. Kalau bulat diameter 1,5 sampai 2 m.
- Tambah
satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami
dipakai untuk mensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis.
Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.
- Dinding
kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak
fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin
kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.
Persiapan Kolam Koi
- Kolam
dikeringkan dibawah terik matahari, pintu masuk dipasang saringan untuk
mencegah telur yang mungkin hanyut.
- Biasanya
koi akan bertelur dibawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai
untuk menempelkan telur. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang
memadai agar telur koi bisa selamat.
- Penempel
telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk memijah ikan mas.
Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku.
Kakaban yang baik terbuat dari ijuk panjang dan rata, panjang 120 cm lebar
40 cm. Jumlah kakaban sesuaikan dengan besar induk betina, 4-6 buah untuk
setiap 1 kg induk betina.
- Agar
bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh.
Diatas kakaban diberi bilah bambu dan diikat agar kumpulan kakaban tidak
tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban
dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari lumpur.
- Kakaban
dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan
untuk merangasang pasangan koi untuk memijah. Selain kakaban tempat
penempel telur bisa menggunakan tanaman air seperti Hydrilla disusun atau
potongan tali rafia sebagai pengganti ijuk.
Pelaksanaan Pemijahan Ikan Koi
- Induk
dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk
betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di
belakang. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan
badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan
mengeluarkan telur dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini
segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.
- Telur-telur
yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur
lain dan sulit lepas. Juga ada sebagian telur jatuh ke dasar kolam.
Perkawinan selesai pada pagi hari. Segera Induk dipisah dari telurnya.
Jika terlambatm telur bisa habis dimakan induknya.
- Ada
dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan. Pertama,
dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur
menetas di kolam tersebut. Cara kedua dengan memindah telur ke kolam
penetasan. Cara pertama lebih praktis karena lebih menghemat kolam.
- Untuk
mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam
larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit
sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini,
sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin
menutupi telur bisa terlepas.
Terima kasih sudah berkunjung, Semoga infonya dapat bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment